Instagram facebook linkedin twitter youtube

Story of a Thankful Mom

The story of traveling, parenting, culinary and lifestyles

    • Inspiring Story
    • Traveling
    • Parenting
    • Culinary
    • Lifestyles
    tempat-makan-favorit-di-jalan-braga

     

    Dear Sahabat

    Siapa yang tidak kenal dekat dengan kota Bandung, selain kulinernya, tempat wisatanya pun banyak diminati oleh banyak orang. Melalui artikel ini, saya ingin bercerita pengalaman saya dan keluarga saat berada di kota ini, kali ini kami menemukan tempat makan favorit di Jalan Braga yang ramai dikunjungi orang. Setelah di beberapa artikel saya, saya bercerita tentang Kota Semarang, kini saatnya sedikit bercerita pengalaman saya di Kota Kembang ini.

    Baca juga : Spot Cantik di Lawang Sewu

    Kota Bandung adalah salah satu kota yang sering kami kunjungi beberapa tahun belakangan ini, sejak anak kami yang pertama bersekolah di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung tahun 2018, yang kemudian diikuti oleh adiknya di tahun 2021, bersekolah di kota yang sama. Alhamdulillah, kami bersyukur dua anak kami dapat bersekolah di kota yang sama, sehingga jika rindu, kami dapat berkunjung di satu kota yang sama.

    Selama ini, kami belum pernah menjelajahi Jalan Braga, padahal kami sudah sering mendapat informasi dari teman-teman, bahwa Jalan Braga sekarang ramai dengan tempat makan favorit dan kekinian, dengan suasana Bandung Tempo Doeloe yang masih terasa. Rasa penasaran kami terobati di awal tahun 2022, kami menyusuri jalan ini di tengah keterbatasan waktu, karena kunjungan kami, bukan kunjungan yang berhari-hari. 

    Jalan Braga, merupakan salah satu jalan di kota Bandung yang merupakan jalan utama, yang terkenal dari jaman pemerintahan Hindia Belanda hingga sekarang. Di kanan dan kiri dari Jalan Braga, masih banyak bangunan yang bentuknya masih mempertahankan bentuk bangunan pada jaman Hindia Belanda, arsitektur kunonya masih sangat lekat. Menurut sejarah, Jalan Braga ini dahulunya bukan jalan yang ramai, malah cenderung sepi. Jalan ini mulai menjadi ramai, ketika para bangsawan membuka toko, butik dan bar, yang tata letaknya mengikuti salah satu kota di Eropa.

    Tempat Makan Favorit sepanjang Jalan Braga

    Kami biasanya tiba di Bandung di hari Jum'at, agar cukup waktu bagi kami apabila dibutuhkan untuk membeli keperluan anak-anak. Namun, kali ini, kami tiba di Bandung hari Sabtu. Memang sudah dari lama, ingin menjelajah Jalan Braga, tetapi kesempatan itu belum ada. Sepanjang jalan ini di waktu siang, lumayan ramai, dipenuhi oleh orang-orang berjualan di sisi kanan kirinya. Belum lagi, ramainya pusat pertokoan Braga City Walk. 

    Sesampainya di hotel, kami langsung bersiap-siap untuk mencari makan malam diluar, pilihan langsung jatuh ke Jalan Braga. Walaupun ragu, mengingat pandemi masih mengintai, kami beranikan diri untuk keluar dengan protokol kesehatan lengkap serta memutuskan untuk menggunakan jasa taksi online supaya praktis.

    Sesampainya disana, kami bersyukur menggunakan jasa taksi online, ternyata Jalan Braga hanya satu arah dan tidak begitu besar, sehingga tempat parkir mobil kurang memadai. Kalau membawa mobil sendiri, harus parkir di pusat pertokoan Braga City Walk. Situasi di sana sangat ramai, hampir semua tempat makan ramai dan nyaris penuh, membuat kami bingung untuk mencari tempat makan yang cukup kosong. 
    suasana-braga
    Suasana Jl.Braga di malam minggu

    Ada tempat makan apa saja ya di Jl. Braga? Kami menemukan beberapa tempat makan favorit, diantaranya adalah :

    Warung c'Mar

    Warung c'Mar adalah warung nasi yang menyajikan masakan sunda. Model dari rumah makan ini adalah prasmanan. Saat masuk, kita dihadapkan dengan piring-pirang terbuat dari tanah liat yang berisi makanan khas sunda, seperti gepuk, ikan peda, tahu, tempe, aneka macam sayur dan juga beragam pepes. Wah, makanan khas sunda  merupakan makanan favorit keluarga kami jadi kami pilih untuk makan malam di tempat ini. Kebetulan sekali ada kursi kosong yang menjorok keluar, tanpa berpikir panjang, kami langsung berlabuh disini. 

    Braga Permai

    Tempat makan yang menyajikan aneka makanan Indonesia dan barat ya, disini, Braga Permai. Sahabat dapat menemukan makanan khas Belanda, seperti poffertjes, Cordon Bleu, hingga Nasi dan Mie Goreng di tempat ini. Mungkin karena banyak pilihan dan rasa makanan yang enak, tempat ini ramai dipadati pengunjung. Kami sempat hendak makan di tempat ini, tetapi karena padat, membuat kami urung. Semoga di kunjungan kami selanjutnya, kami dapat makan disini.

    Braga-permai
    Braga Permai di waktu malam


    Kopi Toko Djawa

    Kembali kami melanjutkan perjalanan kami, berjalan kaki menyusuri Jl. Braga. Perhatian kami terhenti pada kafe yang mendiami bangunan kuno berlantai dua, yaitu Kopi Toko Djawa. Kopi Toko Djawa ini letaknya hampir berseberangan dengan Braga Permai. Kami melihat dari luar, banyak sekali pengunjungnya, dan sebagian besar dari mereka memegang es kopi susu, mungkin produk ini yang best seller.  Sayang, kami urung untuk masuk dan membeli kopinya, selain kami kenyang, yah, memang hari sudah larut. Kami lihat, Kopi Toko Djawa merupakan kafe yang favorit, karena banyak pengunjungnya. Wah, kami harus mencicipinya di kunjungan berikutnya,

    kopi Toko Djawa
    Kopi Toko Djawa

    Mih Kocok "Mang Dadeng"

    Kami terus berjalan hingga ujung Jl. Braga, setelah melewati Braga City Walk, kami menemukan tempat makan yang menyajikan makanan khas Bandung, yaitu Mih Kocok Mang Dadeng. Tempat makan ini mempunya makanan khas yaitu Sop Kaki Sapi dan Sumsum. Banyak juga peminatnya, yang menjadikan Sop Kaki Sapi dan sumsum, santapan malam mereka. Tempat makan ini bisa dijadikan alternatif bagi sahabat yang ingin menyantap sop kaki sapi hangat di malam hari.

    Mih kocol Mang Dadeng
    Mih Kocok Mang Dadeng



    Ternyata masih banyak tempat-tempat makan yang ramai dan banyak peminatnya. Sepertinya, kami memang harus ada agenda untuk kembali eksplor Jalan Braga. Ohya, bagi sahabat yang memerlukan untuk membeli barang-barang di mini market, disini juga ada Alfa Express dan Indomaret, sehingga sahabat tidak perlu khawatir, bahkan dapat berkunjung ke Braga City Walk.

    Jalan Braga, jalan yang mempunyai cerita sejarah, dengan tata letak dan bangunan yang masih mengusung arsitek kuno, dimana merupakan tempat makan atau kuliner kekinian yang ramai dikunjungi orang, baik warga Bandung atau pendatang.

    InsyaaAllah, kami akan berkunjung kembali dengan waktu yang agak lama, dan mungkin siang hari serta bukan di malam Minggu. Agar, kami dapat menikmati history value sepanjang Jalan Braga dan mencicipi makanan kekinian yang belum sempat kami cicipi.

    Bagaimana sahabat, jadi tertarik untuk eksplor ke sana kan?

    Terima kasih untuk membaca cerita saya hingga akhir, apabila ada masukan atau mungkin ada tempat makan atau kuliner lain yang pernah kalian kunjungi, silakan untuk memberikan komentar di kolom komentar dibawah ini ya. 








    Continue Reading
    Lokasi menarik di kota lama semarang

    Dear Sahabat,

    Di cerita saya kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang Kota Semarang kembali. Semarang adalah kota yang kami tidak pernah bosan mengunjunginya. Kota yang selalu membuat kangen, selain makanan aslinya juga tempat wisatanya. Salah satu yang kami kunjungi hingga kedua kalinya adalah Kota Lama Semarang. Kami sangat menikmati jalan sore di Kota Lama Semarang. Walau hanya kunjungan singkat, kami menemukan lokasi menarik di Kota Lama Semarang yang ramai dikunjungi, dimana saya lihat, bukan hanya wisatawan domestik tetapi juga asing.


    Saya dan keluarga, telah mengunjungi Kota Lama Semarang dua kali, sebelum pandemi dan saat pandemi. Saya akui kami menemukan perbedaan diantara dua kunjungan kami tersebut. Namun walau demikian, tidak mengurangi keasyikan kami mengeksplorasi Kota Lama Semarang.


    Baca juga : Tiga Spot Foto cantik di Lawang Sewu.


    Sekilas tentang Kota Lama Semarang

    Kota Lama Semarang merupakan kawasan perniagaan di abad ke 19-20, disaat pemerintahan Belanda atau VOC. Di kawasan ini bersebelahan dengan kawasan perekonomian. Disini pun dibangun kanal-kanal air dan juga beberapa benteng. Namun sayang, karena saat kami berkunjung kesana, merupakan kunjungan singkat sehingga tidak bisa penuh mengeksplorasi kanal-kanal dan Jembatan Berok , salah satu pintu kanal yang dibangun saat itu. 


    Kota Lama Semarang ini, seperti yang saya temukan di Wikipedia, dijuluki ‘Little Netherland’ karena apabila dilihat dari letak geografisnya, tata letak kota ini hampir sama dengan kota di Belanda. Lokasi dimana berdiri bangunan-bangunan megah, yang dikelilingi oleh kanal-kanal air, membuat Kota Lama Semarang ini seperti miniatur Belanda. 


    Ada apa sajakah di Kota Lama Semarang

    Kali pertama saya dan keluarga mengunjungi adalah sebelum pandemi, di awal tahun 2019. Di awal kunjungan, kami langsung terkesima dengan tata letak kawasan itu, jalan-jalannya, bangunan-bangunannya menjadi saksi bisu sejarah di zaman pemerintahan Belanda. Sejujurnya, hal ini membuat imajinasi saya melanglang ke masa itu, dimana orang berlalu lalang menggunakan sepeda, para wanita menggunakan gaun yang panjang dan lebar, serta memakai topi, begitu pula dengan para prianya, serta wangi air laut dapat tercium apabila kita berada disitu, serta terdengar hiruk pikuk orang mengangkut dan membawa barang perniagaan untuk dimuat di kapal ataupun bongkar muatan.


    Pemerintahan Kota Semarang telah membuat jalur sedemikian rupa, sehingga pengunjung tidak akan berpapasan dalam satu jalan. Ketika kami memasuki kawasan, kami langsung diarahkan ke jalan utama, zaman dahulu disebut De Heere Straadt. Jalan utama ini digunakan sebagai pintu masuk orang-orang untuk berniaga, pembeli maupun penjual. Jalan sempit yang hanya muat satu mobil, diapit bangunan-bangunan lama yang menyimpan cerita bersejarah. Yuk, kita eksplorasi daya tarik apa saja yang ada di Kota Lama Semarang.


    Kafe Spiegel

    kafe-spiegel
    Kafe Spiegel
    Bangunan pertama yang menarik perhatian saya saat memasuki jalan utama adalah Kafe Spiegel. Konon ceritanya, dahulu kafe ini adalah sebuah toko yang menjual pakaian, dekorasi rumah, sekarang menjadi kafe dan bar. Dekorasi dan bangunannya masih dipertahankan nilai sejarahnya. Di depan Kafe ini, saya menemukan lokasi spot foto cantik, yang ternyata, banyak juga orang-orang yang berpikiran sama.



    Taman Sri Ginting


    Taman Sri Ginting
    Taman Sri Ginting

    Taman Sri Ginting adalah sebuah taman yang berada diantara Kafe Spiegel dan Gereja Blenduk, taman ini ramai dikunjungi orang, letaknya beberapa meter dari Kafe Spiegel. Ketika menuju taman ini, saya menemukan jasa penyewaan sepeda. Saat kunjungan kami sebelum pandemi, anak-anak tanpa berpikir lagi, menyewa sepeda dan bersepeda eksplorasi jalan-jalan di Kota lama. Banyak orang berada di tempat ini, karena ingin beristirahat, duduk-duduk sambil bercerita dan bersenda gurau. Kota Lama lokasinya cukup luas, sehingga keberadaan taman ini tepat dan sepertinya memang diperuntukkan untuk beristirahat, ditunjang dengan diletakkannya beberapa kursi besi disana,

    Sepeda dengan Keranjang Bunga

    Kami meneruskan perjalanan kami, menyusuri jalan-jalan di Kota Lama Semarang. Ohya,karena luasnya kawasan ini dimana kita bisa mencapai seribu langkah, jadi amat disarankan memakai sepatu yang nyaman, ya. Hal menarik yang kami temui adalah sepeda yang dihias dengan keranjang berisi bunga buatan, serta terdapat kotak di depannya sebagai tempat uang jasa. Ide yang unik dan kreatif mencari peluang, ya.
    Sepeda dengan Bunga

    Di kawasan ini, sahabat jangan takut kelaparan, karena ternyata banyak juga tempat makan dan kafe di sepanjang jalan yang kami temui selain Kafe Spiegel tentunya. Diantaranya adalah
    Restoran Ikan Bakar Cianjur apabila ingin menyantap makanan yang mengenyangkan, atau mencoba Rumah Makan Sop dan Gulai Kambing 29, rumah makan legendaris di Kota Semarang.
    Apabila hanya ingin istirahat sejenak, minum kopi dan makan santai, Starbuck atau Janji Jiwa dapat menjadi pilihan. 
    Sate-dan-gulai-29
    Sop dan Gule 29

    Selain itu, Kota Lama Semarang juga memiliki daya tarik lainnya, seperti Museum 3D trick dan juga kawasan Kerajinan Semarang. Namun, sangat disayangkan, kami belum mendapat kesempatan untuk mengunjunginya. Semoga di kunjungan berikutnya, kami dapat eksplorasi ke tempat ini.

    Kawasan Kota Lama Semarang adalah kawasan bersejarah yang asyik untuk dieksplorasi dan diabadikan.

    Setiap sudut jalan dan gang memiliki cerita bersejarah sendiri-sendiri dan merupakan spot cantik untuk diabadikan. 

    Bagaimana sahabat? apakah tertarik mengunjungi kawasan bersejarah ini. Untuk masuk ke kawasan ini tidak dipungut biaya dan waktunya pun bebas.
    Selamat menjelajah, semoga kami pun dapat menyusuri sudut jalan yang belum sempat kami kunjungi.

    Terima kasih telah membaca hingga akhir, semoga manfaat, ditunggu feedback dan masukannya di kolom komentar. 







    Continue Reading

     

    Lawang Sewu Semarang


    Lawang Sewu adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di pusat kota Semarang, Jawa Tengah. Alhamdulillah, saya dan anak-anak, dapat mengunjungi Lawang Sewu dalam kunjungan kami  ke Semarang kali ini. Dan kami menemukan tiga spot foto cantik di Lawang Sewu, yang menurut kami, selain cantik, juga sarat akan sejarah. Seolah kami dibawa ke masa itu, ketika berfoto di spot ini.

    Sekilas Tentang Lawang Sewu

    Pada masa pemerintahan Belanda, Lawang Sewu adalah kantor pusat Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda. Bangunan ini berubah fungsi menjadi penjara saat pemerintahan Belanda beralih ke Jepang.

    Sejarah Lawang Sewu

     

    Berjalannya waktu, bangunan bersejarah yang telah beberapa kali mengalami pergantian fungsi ini pun telah direstorasi menjadi museum. 

    Kami memasuki gerbang Lawang Sewu, langsung menuju loket. Adapun tiket masuknya adalah duapuluh ribu per orang. 
    Kami diarahkan masuk ke sebuah ruangan, yang ternyata adalah pintu masuk elektronik. Tiket masuk Lawang Sewu adalah tiket dengan barcode. Keren, kataku dalam hati. Saya dan anak-anak pun berdecak kagum. 

    Saat kami masuk ke kompleks, kami disambut oleh sebuah lagu, ow, ternyata ada Live Music juga.  Kami melihat dua bangunan besar, lapangan besar yang disekelilingnya terdapat tempat makan dengan ragam makanan khas Semarang, seperti Bakmi Jowo, Nasi Goreng Babat, soto.
    Lumayan seru menurut kami. 

    Bangunan yang pertama kami masuki adalah museum kantor Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda, disini, kami melihat awal sejarah rel kereta api pertama, kereta api, contoh karcis yang digunakan hingga seragam personilnya.

    Bangunan keduapun merupakan museum, tetapi lebih kosong dibanding pertama. Sepertinya memang sengaja dibiarkan kosong, lebih diperuntukkan sebagai spot foto. Bagian atas dari kedua bangunan ini memiliki banyak pintu, karena banyaknya, membuat bangunan ini dinamakan Lawang Sewu atau bangunan dengan seribu pintu.
    Saat ini, lantai bawah bangunan kedua diperuntukkan sebagai studio foto. Kreatif menurut saya, studio foto ini menawarkan beragam pakaian dan background, ada  pakaian adat Jawa, hingga Hindia Belanda pada masanya. 

    3 Spot Foto Cantik di Lawang Sewu

    Saat berada disana, tentunya kami pun berfoto ria. Anak saya langsung membuka gawainya dan mencari tautan tentang obyek foto cantik di Lawang Sewu. Dari semua tautan yang ada, kami memilih tiga diantaranya. Apa sajakah spot-spot itu. Yuk kita bahas bersama. 

    1. Wall of History

    Berfoto di spot ini seperti membawa kami ke masa bersejarah Lawang Sewu. Masa dimana pertama kalinya Hindia Belanda membuat rel kereta api beserta lokomotifnya dan juga gambaran aktivitas saat itu.
    Wall of History

    2. Lorong Kehidupan

    Spot kedua, saya namakan lorong kehidupan. Letaknya terdapat dalam bangunan museum yang kosong. Spot foto ini hanyalah ruangan-ruangan kosong, dengan kusen terbuka tanpa daun pintu. Untuk fotografer handal, pasti akan menemukan sudut yang indah, sehingga seolah kita ditempatkan dalam lorong. Menatap kedepan penuh asa. 

    Lorong Kehidupan

    3. Pintu Seribu

    Pintu seribu, saya namakan seperti itu, karena memang di spot ini terdapat banyak pintu dari dalam bangunan menuju ke balkon. Spot foto ini sepertinya adalah spot foto yang digemari oleh kebanyakan orang yang mengunjungi Lawang Sewu.
    Saat kami berfoto disana, ada beberapa fotografer sedang mengambil foto disana. 
    Rasanya sayang apabila tidak berfoto ditempat ini. Ketika berfoto disini, rasanya membawa kita ke hiruk pikuk aktivitas di masa itu. Aktivitas perkantoran Kereta Api Hindia Belanda. 

    Pintu seribu

    Demikianlah, tiga spot cantik dari beberapa spot yang menurut kami adalah spot yang bagus untuk berfoto saat mengunjungi Lawang Sewu. 


    Lawang Sewu, landmark bersejarah Kota Semarang.

    Ditunggu cerita seru lainnya ya.
    Terima kasih untuk sahabat yang telah membaca hingga akhir, silakan apabila ingin memberikan komentar atau masukan di kolom komentar ya. 








    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me




    SITI N FEBRIANA (NANA)

    A thankful and blessed mom, Who loves kids, and try new thing.

    Read More>

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • youtube
    • instagram

    Labels

    About Me Culinary Disclosure page pages parenting quotes Traveling

    Blog Archive

    • February 2022 (3)
    • January 2022 (1)
    • December 2021 (2)
    • October 2018 (2)
    • September 2018 (1)
    • August 2018 (7)
    • July 2018 (1)

    Most Popular

    • Tips Blogger Pemula Ikut Kelas BRT
    • Kantina, Kantin Plaza Indonesia
    facebook instagram Twitter

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top