Dear Sahabat,
Di cerita saya kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang Kota Semarang kembali. Semarang adalah kota yang kami tidak pernah bosan mengunjunginya. Kota yang selalu membuat kangen, selain makanan aslinya juga tempat wisatanya. Salah satu yang kami kunjungi hingga kedua kalinya adalah Kota Lama Semarang. Kami sangat menikmati jalan sore di Kota Lama Semarang. Walau hanya kunjungan singkat, kami menemukan lokasi menarik di Kota Lama Semarang yang ramai dikunjungi, dimana saya lihat, bukan hanya wisatawan domestik tetapi juga asing.
Saya dan keluarga, telah mengunjungi Kota Lama Semarang dua kali, sebelum pandemi dan saat pandemi. Saya akui kami menemukan perbedaan diantara dua kunjungan kami tersebut. Namun walau demikian, tidak mengurangi keasyikan kami mengeksplorasi Kota Lama Semarang.
Baca juga : Tiga Spot Foto cantik di Lawang Sewu.
Sekilas tentang Kota Lama Semarang
Kota Lama Semarang merupakan kawasan perniagaan di abad ke 19-20, disaat pemerintahan Belanda atau VOC. Di kawasan ini bersebelahan dengan kawasan perekonomian. Disini pun dibangun kanal-kanal air dan juga beberapa benteng. Namun sayang, karena saat kami berkunjung kesana, merupakan kunjungan singkat sehingga tidak bisa penuh mengeksplorasi kanal-kanal dan Jembatan Berok , salah satu pintu kanal yang dibangun saat itu.
Kota Lama Semarang ini, seperti yang saya temukan di Wikipedia, dijuluki ‘Little Netherland’ karena apabila dilihat dari letak geografisnya, tata letak kota ini hampir sama dengan kota di Belanda. Lokasi dimana berdiri bangunan-bangunan megah, yang dikelilingi oleh kanal-kanal air, membuat Kota Lama Semarang ini seperti miniatur Belanda.
Ada apa sajakah di Kota Lama Semarang
Kali pertama saya dan keluarga mengunjungi adalah sebelum pandemi, di awal tahun 2019. Di awal kunjungan, kami langsung terkesima dengan tata letak kawasan itu, jalan-jalannya, bangunan-bangunannya menjadi saksi bisu sejarah di zaman pemerintahan Belanda. Sejujurnya, hal ini membuat imajinasi saya melanglang ke masa itu, dimana orang berlalu lalang menggunakan sepeda, para wanita menggunakan gaun yang panjang dan lebar, serta memakai topi, begitu pula dengan para prianya, serta wangi air laut dapat tercium apabila kita berada disitu, serta terdengar hiruk pikuk orang mengangkut dan membawa barang perniagaan untuk dimuat di kapal ataupun bongkar muatan.
Pemerintahan Kota Semarang telah membuat jalur sedemikian rupa, sehingga pengunjung tidak akan berpapasan dalam satu jalan. Ketika kami memasuki kawasan, kami langsung diarahkan ke jalan utama, zaman dahulu disebut De Heere Straadt. Jalan utama ini digunakan sebagai pintu masuk orang-orang untuk berniaga, pembeli maupun penjual. Jalan sempit yang hanya muat satu mobil, diapit bangunan-bangunan lama yang menyimpan cerita bersejarah. Yuk, kita eksplorasi daya tarik apa saja yang ada di Kota Lama Semarang.
Kafe Spiegel
Kafe Spiegel |
Taman Sri Ginting
Taman Sri Ginting |
5 tahun di semarang, dan saya samasekali belum pernah ke sana.. jadi agak nyesel sekarang. Artikel mba membuat saya jadi pengen ke sana.
ReplyDeleteYuk mbak coba kesana. Dijamin ketagihan deh.
DeleteUdah jadi rencana destinasi, tapi belum kesampaian kesana. Pernah sih sekali tp belum wisata, hanya numpang tidur dan lewat. Thank you referensinya mbak
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Semoga ada kesempatan untuk mengunjunginya kembali ya Mbak.
DeleteDi laptop terlihat foto-fotonya kecil banget jika dibanding space yang tersedia untuk isi. Keindahan Spiegel dan sekitarnya jadi kurang bisa leluasa dinikmati. Btw ini salah satu tempat yng ingin kukunjungi kembali. Tempo hari hanya bisa jalan-jalan di sekitarnya.
ReplyDeleteTerima kasih masukannya Mbak Wid.
ReplyDeleteSemoga next bisa lebih baik lagi.
Mengingatkan kembali saat2 ak kuliah d semarang mb...suka sekali motoran brg temen2 keliling kota lama,waktu pertama kali berkunjung kesana gereja Blenduk yg plg menarik perhatianku...hehe...jd pgn maen2 k semarang lg mb😃
ReplyDeleteWah sepertinya seru ya Mbak, zaman kuliahnya dulu. Ramai-ramai mengelilingi Kota Lama, bersama team, tentunya meninggalkan kenangan yang akan selalu terkenang. Yuk, yuk mbak, keliling lagi. hehe
DeleteMenarik mbak, sepertinya ciri khas kota lama surabaya dan semarang sedikit mirip ya
ReplyDeleteMasuk wishing list tempat yang perlu dikunjungi nih, terima kasih reviewnya mbak
Ow, Surabaya juga ada ya mbak, boleh nih kapan-kapan eksplorasi ke situ.
DeleteSama-sama mbak.
Pengen jalan-jalan ke semarang jg nih, apalagi kota tua, belum pernh kesana soal.y
ReplyDeleteYuk mbak, yakin deh akan terkesima dengan tata letak dan bangunan-bangunan bersejarahnya.
DeleteTertarik banget sama Kafe Spiegel, seru kayanya dapat spot foto asik buat pasang di sosmed
ReplyDeleteKafe Spiegel, salah satu dari banyak sudut di Kota Lama, yang saya sukai. Selain makanannya enak, dekorasi dan design lamanya masih dipertahankan.
DeleteWah ternyata di Semarang ada juga ya lokasi wisata seperti "kota tua Jakarta",jadi penasaran, terutama dengan kafe spiegelnya
ReplyDeleteYuk Mbak, pasti suka deh.
DeleteSemarang salah satu kota yg masuk wishlist. Belum berkesempatan menjejakkan kaki disana, baru merasakan jajanannya saja. Dari tulusan mbak, ada gambaran ntar mau jalan kemana aja. Makasih mbak sharingnya
ReplyDeleteSama-sama mbak, semoga bisa terwujud wishlistnya ya, aamiin
Deletekota lama semarang memang memiliki daya pikat, saya akhir januari jg ksini nih, kota lama semarang, baguss...dan ingin kesana lagi...bersepeda di pagi hari dsana sangat seruuuu dehhhh....
ReplyDeleteWah, pengalaman seru nih, jalan pagi dengan sepeda ya mbak
DeleteAku dulu sering ke Semarang. Sayangnya waktu itu Kota Lama sedang pembangunan jadinya masih belum sebagua sekarang
ReplyDeleteJadi pengen lagi ke Kota Lama, mbak. Dulu ke sana belum puas ekplor. Dan dulu belum percaya diri untuk foto-foto. Sekarang jadi nyesel karena nggak ada konten untuk menuliskan di blog, hihi.
ReplyDeleteBismillahirrahmanirrahim semoga suatu saat bisa main ke tempat-tempat yang disebutkan di atas
ReplyDelete